Senin, 06 Mei 2013

Tanggapan Studi Kasus Pertambangan


STUDI KASUS
          PT Freeport Indonesia, anak perusahaan yang mengoperasikan tembaga Grasberg dan tambang emas telah dituduh melakukan pengrusakan lingkungan yang sangat besar, terutama pembuangan 130.000 ton limbah batuan (tailing) setiap harinya ke sungai lokal sebagai lokasi pembuangan. Grasberg juga menjadi terkenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh ribuan tentara di situs pertambangan yang diduga ada untuk melindungi tambang dari penduduk setempat yang tidak puas, penduduk yang tanahnya telah digali atau yang menjadi tempat pembuangan tailing. 

Main Map
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilfEup8fF3MZ9c34IB-NrkB7aFUgIFTwmL04axf0v8nyBt_fbQhmLveJbxYPsQXbRydlyxe7qvI3zFYkbMx9XJ06o_7l3LT4VgGwN9hx3KMHP5jD7y4oZtBVj17Kih4ftoyZh5hHnA2mG6/s320/anuum.jpg

TANGGAPAN STUDI KASUS
Menurut saya tentang tanggapan kasus diatas adalah anak perusahaan dari PT Freeport Indonesia itu telah melakukan pelanggaran tentang pengrusakan lingkungan. Menurut studi kasus diatas yang telah dibahas, masalah ini termasuk kedalam tahapan eksploitasi yang menyebabkan pengrusakan di sungai. Seperti tertera pada UU No 42/1982 bahwa ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup dengan PP No 29 1986, telah melanggar peraturan yang ada. Maka patut dipertanyakan peran negara dalam menjamin kehidupan rakyatnya. Karena, selama ini sikap Pemerintah terkesan membiarkan berbagai konflik yang terjadi di Papua. Bukan tidak mungkin jika pada akhirnya yang juga saat ini banyak pemberontakan di Papua dilakukan oleh orang Papua yang memperjuangkan kemerdekaan dan ingin memisahkan diri dengan Indonesia. Jika keadaan ini tidak diperhatikan betul baik oleh Pemerintah, pihak Freeport, Kepolisian, dan masyarakat. Perhatian yang harus dilakukan Pemerintah berhubungan dengan cara pandang, adalah menganggap orang Papua sebagai anak bangsa yang tidak puas terhadap kelakuan Pemerintah saat ini. Stigma ini yang harus diubah, agar orang Papua tidak terus mengalami kekecewaan yang besar terhadap pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar